Kebanyakan gempa Bumi
disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan
oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan
akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi. Gempa
Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut
Data-
data terakhir yang berhasil direkam menunjukkan bahwa rata- rata setiap tahun
ada 10 gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan yang cukup besar di Indonesia.
1.
Pondasi
Membangunpondasi memang sederhana, tapi pondasi yang kuat memerlukan pengetahuan yang
cukup. Sehingga fondasi bangunan yang baik haruslah kokoh dalam menyokong beban
dan tahan terhadap perubahan termasuk getaran. Penempatan fondasi juga perlu
diperhatikan kondisi batuan dasarnya.Pada dasarnya fondasi yang baik adalah
seimbang atau simetris. Dan untuk pondasi yang berdekatan harus dipisah, untuk
mencegah terjadinya keruntuhan local (Local Shear).
2.
Desain Kolom
Kolom harus menggunakan kolom
menerus (ukuran yang mengerucut/ semakin mengecil dari lantai ke lantai). Dan
untuk meningkatkan kemampuan bangunan terhadap gaya lateral akibat gempa, pada
bangunan tinggi (high rise building) acapkali unsur vertikal
struktur menggunakan gabungan antara kolom dengan dinding geser (shear wall).
3.
Denah bangunan
Bentuk Denah bangunan sebaiknya
sederhana, simetris, dan dipisahkan (pemisahan struktur). Untuk menghindari
adanya dilatasi (perputaran atau pergerakan) bangunan saat gempa.
4. Bahan bangunan harus seringan
mungkin
Bahan bangunan yang digunakan
usahakan seringan mungkin, salah satunya menggunakan atap baja ringan yang akan
menimilasir ambruknya rumah ketika terjadinya gempa selain itu juga struktur Fleksibel, karena bahannya ringan sehingga ketika
terjadi goncangan akan tetap berdiri kokoh.
Telp : 022-20663394
08112049113/08112049112
No comments:
Post a Comment