Struktur Rangka Atap Baja |
Rangka atap adalah struktur bangunan yang posisi berada di atas bangunan yang berdiri. Rangka memiliki beberapa struktur diantara nya adalah kuda - kuda. Rangka atap ini berdiri tepat di atas ring balk yang memungkinkan penyaluran tekanan langsung ke struktur bangunan lain yang berada di bawahnya. Rangka atap juga memiliki struktur - struktur yang ada didalam nya . semua struktur - struktur di dalam rangka atap memiliki fungsi nya masing - masing .Struktur-struktur pada rangka atap yaitu :
1.
Kuda-kuda
Kuda-Kuda
memiliki fungsi yang sangat besar dalam pembuatan Rangka Atap. Fungsi dari
kuda-kuda adalah menopang semua tekanan yang ada pada rangka atap dan langsung
menyalurkan nya ke struktur bangunan yang ada di bawah rangka atap. Struktur ini
termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss). Umumnya kuda-kuda
terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang.
2.
Bubungan (Nok)
Balok nok atau bubungan adalah
struktur yang mengikat kuda-kuda satu dengan yang lainnya. Posisi nya yang
memanjang dan seusai dengan panjang rangka atap yang di bangun. Biasa nya balok
nok ini memiliki ukuran kayu 8/12, 6/12 dan masih banyak lainnya.
3. Gording
Gording adalah
balok induk yang bertugas menahan elemen struktur yang berada di atasnya dan
beban-beban yg bekerja di atas rangka atap. Gording
membagi bentangan atap dalam
jarak-jarak yang lebih kecil pada proyeksi horisontal. Gording meneruskan beban dari
penutup atap, reng, usuk, orang, beban angin, beban air hujan pada
titik-titik buhul kuda-kuda.
4.
Usuk/Kasau (Kaso)
Usuk/kasau (kaso) berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan meneruskannya ke gording. Usuk terbuat dari kayu
dengan ukuran 5/7 cm dan panjang maksimal 4 m. Usuk dipasang dengan jarak 40
s.d. 50 cm antara satu dengan lainnya pada arah tegak lurus gording.
Usuk akan terhubung dengan gording dengan menggunakan paku. Pada kondisi
tertentu usuk harus dibor dahuku sebelum dipaku untuk menghindari pecah pada
ujung-ujung usuk.
5.
Reng
Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan
panjang sekitar 4 m. Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan
meneruskannya keusuk / kasao. Pada atap dengan penutup dari asbes, seng atau
sirap reng tidak digunakan. Reng akan digunakan pada atap dengan penutup dari
genteng. Reng akan dipasang tegak lurus usuk dengan jarak menAyesuaikan dengan panjang guna dari (genteng).
6.
Penutup Atap
Struktur
penutup atap merupakan struktur yang langsung berhubungan dengan
beban-beban kerja (cuaca) sehingga harus dipilih dari bahan-bahan yang kedap air, tahan
terhadap perubahan cuaca.
No comments:
Post a Comment